Kalau masuk lingkungan sma 1 glagah , melawati kelas blok barat, mulai dari lab komputer menuju ke utara dari kelas X-1 terus dilanjutkan ke baradan di blok kelas paling barat, maka akan tersasa perbedaan fasilitas masing-masil\ng kelas , ada yang kelas dengan fasilitas standar, namun ada kelas yang dengan fasilitas EKSKLUSIF, jangan kaget, sekolah tidak memmberikan perbedaan kepa masiong-masing kelas, jangankan untuk memberikan fasailitas uyang lebih untuk kegiatan rutin saja kadang-kadang tersendat-sendat karena dsana dari pemerintah sering tidak tepat waktu , gak jelas apa alasan dan penyebabnya.
Kembali ke cerita kelas yang eksklusif tadi yaitu kelas X-3, semua pembiayaan 100 % berasal dari wali murid, mereka menyadari dengan sekolah gratis maka apa yang di nikmati oleh anak-anaknya tentunya ya sangat standar atau bahkan kurang, padahal anak-anaknya nanti akan bekllajar selama 3 tahun di sekolah ini, kalau di hitung barang kali jika ada spp. taruhlah sebessssar 30 ribu tiap bulan, maka jika 36 bulan sudah Rp.1.080.000, bisa terkumpul itu kalau uang sekian itu m di kumpulkan dan di kelola sendiiiri oleh paguyuban tiap-tiap kelas dan digunakan untuk mencukupi pendanaan pembellian fasilitas kelas , jika tiap kelas ada 40 siswa maka alangkah indah, lengkap kebutuhan sarana kelas dan nyamannya kelas dimana anaknya itu duduk selama 3 tahun.
Sehingga beban sekolah tidak terlalu berat, sekolah tinggal berkonsentrasi ke masalh memndidi dan terus menerus meningkatkan mutu pendidikan dan tenafga pendidiknya.
kelas X-3 ada fasilitas AC, TV 29", DVD Audio, bahkan keramik dan minum , loker pengevatan semua mebelar . korden, yang akhirnya menjadi betah untuk belajar di kelas iitu.
Ibarat orang maqkan, denan masakan yang enak, murah namun jika tempat maka kurang memadai kotoor akan mengurangai napsu dan mengakibatkan tidakmendapatkan hasil sesuai dengan yang di harapkan.
Jika kepedulian wali murid begitu terbuka seperti yang dilakukan orang tua siswa kelas X-3 maka kami yakin 3 tahun lagi sma 1 glagah akan menjadi sekolah yang patut di banggakan tidak hanya dari segi kwalitas lulusannya seperti selama ini , namun dari segi fisik dan fasilitas akan menjadi kebanggan, AMIN.
Kembali ke cerita kelas yang eksklusif tadi yaitu kelas X-3, semua pembiayaan 100 % berasal dari wali murid, mereka menyadari dengan sekolah gratis maka apa yang di nikmati oleh anak-anaknya tentunya ya sangat standar atau bahkan kurang, padahal anak-anaknya nanti akan bekllajar selama 3 tahun di sekolah ini, kalau di hitung barang kali jika ada spp. taruhlah sebessssar 30 ribu tiap bulan, maka jika 36 bulan sudah Rp.1.080.000, bisa terkumpul itu kalau uang sekian itu m di kumpulkan dan di kelola sendiiiri oleh paguyuban tiap-tiap kelas dan digunakan untuk mencukupi pendanaan pembellian fasilitas kelas , jika tiap kelas ada 40 siswa maka alangkah indah, lengkap kebutuhan sarana kelas dan nyamannya kelas dimana anaknya itu duduk selama 3 tahun.
Sehingga beban sekolah tidak terlalu berat, sekolah tinggal berkonsentrasi ke masalh memndidi dan terus menerus meningkatkan mutu pendidikan dan tenafga pendidiknya.
kelas X-3 ada fasilitas AC, TV 29", DVD Audio, bahkan keramik dan minum , loker pengevatan semua mebelar . korden, yang akhirnya menjadi betah untuk belajar di kelas iitu.
Ibarat orang maqkan, denan masakan yang enak, murah namun jika tempat maka kurang memadai kotoor akan mengurangai napsu dan mengakibatkan tidakmendapatkan hasil sesuai dengan yang di harapkan.
Jika kepedulian wali murid begitu terbuka seperti yang dilakukan orang tua siswa kelas X-3 maka kami yakin 3 tahun lagi sma 1 glagah akan menjadi sekolah yang patut di banggakan tidak hanya dari segi kwalitas lulusannya seperti selama ini , namun dari segi fisik dan fasilitas akan menjadi kebanggan, AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar